Minggu, 13 Februari 2011

[Articles] Penyakit Toxoplasmosis dan Cara Pencegahannya

     Sering aku bertanya.. benar gak sih kalau  kucing dapat menularka suatu penyakit?  Memang benar salah satunya adalah: TOXOPLASMOSIS
     Toxoplasmosis atau biasa disebut “toxo” adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Toxoplama gondii. Parasit ini pertama kali ditemukan pada limpa dan hati Ctenodactyles gondii, sejenis hewan pengerat (rodent) dari Sahara, Afrika utara pada tahun 1908. Sedangkan pada manusia baru ditemukan di Cekoslowakia pada 1923.

Kucing merupakan hospes definitif (tempat hidup utama) parasit ini. Sebenarnya parasit ini dapat juga ditemukan pada beberapa jenis hewan, namun hanya pada usus kucing parasit berkembang biak secara seksual maupun aseksual dengan cara membelah diri. Infeksi akan terjadi bila bentuk yang infektif ini tertelan oleh hospes yang sesuai, yaitu jenis mamalia, burung, tak terkecuali manusia. Dalam tubuh hospes perantara ini, parasit hanya dapat berkembang biak secara aseksual.

Toxoplasma dapat ditularkan melalui tiga cara :

1. Kontak langsung dengan feses kucing yang telah terinfeksi
      Menurut sebuah penelitian, feses(tinja) seekor kucing mengandung tidak kurang dari 10 juta ookista setelah 2 minggu terinfeksi. Bentuk ookista biasanya terjadi 2-5 hari setelah parasit dikeluarkan bersamaan dengan feses(tinja) kucing. Sejauh ini tidak ada metode yang dapat digunakan untuk mencegah binatang peliharaan, khususnya kucing, untuk terinfeksi dan atau menjadi perantara penularan parasit toxoplasma.

2. Memakan daging mentah atau setengah matang
      Ratusan jenis hewan mamalia dan burung dapat terinfeksi oleh toxoplasma dengan cara yang hampir sama dengan infeksi yang terjadi pada manusia, yaitu dengan kontak langsung melalui bahan makanan dan air yang telah terkontaminasi oleh parasit toxoplasma. Akibatnya, manusia dapat pula terinfeksi setelah mengkonsumsi jenis hewan yang telah terinfeksi. Pada negara-negara industri, transmisi pada manusia umumnya berkaitan dengan kebiasaan memakan daging setengah matang, terutama daging babi dan domba (pada beberapa daerah di dunia diperkirakan 10% daging domba dan 25% daging babi mengandung bentuk kista toxoplasma). Parasit ini juga dapat terkandung dalam produk susu yang tidak melalui proses pasteurisasi, misalnya susu kambing. Lalat maupun kecoa yang telah melakukan kontak langsung dengan feses kucing juga berpotensi menjadi sumber infeksi.

3. Infeksi kongenital melalui plasenta ibu hamil kepada janinnya.
      Parasit toxoplasma tidak dapat menular antar manusia, kecuali dari ibu pada janinnya selama atau sebelum kehamilan berlangsung. Gilbert tahun 2001 memperkirakan bahwa wanita hamil yang menderita toksoplasmosis 25% akan menularkan ke janinnya.

Mencegah Toxoplasma
     Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari jangkitan penyakit ini, antara lain dengan melakukan langkah-langkah pencegahan berikut ini :

1. Menghindari makan makanan mentah atau setengah matang, terutama daging babi, sapi dan kambing. Pemanasan yang ideal untuk bahan makanan ini adalah 70oC (158oF) selama 15-30 menit. Selain dengan pemanasan, perlakuan lain tidak akan menghilangkan kista toxoplasma.

2. Hindarilah kontak langsung dengan tanah yang merupakan sarana yang paling potensial mengandung ookista, khususnya bila di sekitar kediaman Anda terdapat kucing. Daya tahan ookista cukup lama pada tanah yang lembab dan terhindar dari sinar matahari langsung. Bila Anda tidak dapat menghindari kontak dengan tanah, gunakanlah sarung tangan dan cucilah tangan Anda setelah kontak dengan sabun dan air.

3. Biasakanlah mencuci sayuran dan buah-buahan sebelum dikonsumsi.

4. Pola hidup higienis akan lebih menjamin kesehatan. Bagi Anda yang biasa makan dengan menggunakan tangan, cucilah tangan Anda dengan sabun sebelum makan.

5. Mencuci pisau dan perkakas rumah tangga dapur lain setelah digunakan untuk memotong atau menampung daging mentah, sayuran atau buah-buahan yang belum dicuci dengan sabun dan air panas, untuk menghindari kontaminasi silang antara benda atau bahan mentah dengan bahan makanan yang telah matang.

6. Untuk wanita hamil, usahakan untuk menghindari kontak dengan kucing, apalagi membuang kotorannya. Pemeriksaan darah saat merencanakan kehamilan sangat penting, dan idealnya diulang pada tri semester pertama dan terakhir kehamilan. Pemeriksaan darah seperti ini dapat dilakukan di banyak laboratorium kesehatan di negara kita, sayangnya biayanya cukup mahal.

Bagi Anda penggemar kucing, tips berikut dapat dilakukan untuk meminimalisasi penyebaran parasit toxoplasma :

1. Menyediakan tempat khusus untuk buang air kucing kesayangan Anda. 
     Anda bisa membeli tempat khusus yang telah diberi cat litter (pasir berbahan zeolit yang dapat Anda beli di toko hewan atau swalayan) atau Anda bisa menggunakan pasir. Latihlah kucing Anda untuk selalu membuang kotoran pada tempat khusus, untuk memudahkan Anda melakukan kontrol terhadap perilaku membuang fesesnya. Buanglah feses kucing setiap hari untuk mencegah ookista bersporulasi menjadi bentuk infektif.

2. Desinfeksi
     Lakukan desinfeksi setiap hari dengan air mendidih atau sterilisasi 55 0C pada kandang atau tempat kucing Anda membuang kotoran. Desinfeksi selain dengan kedua cara ini (dengan menggunakan bahan kimia) tidak akan memusnahkan ookista.

3. Kontrol makanan
     Hindari memberikan daging mentah pada peliharaan Anda. Usahakan agar kucing Anda tetap berada di rumah agar tidak memangsa rodent atau burung yang mungkin mengandung kista toxoplasma dalam tubuhnya. Berikan makanan yang cukup agar kucing Anda tidak kelaparan lalu memicunya untuk mencari mangsa di luar rumah, hal ini akan mempersulit Anda untuk melakukan kontrol terhadap makanan binatang kesayangan Anda.

                                      ~"Semoga Bermamfaat"~

Tidak ada komentar: